Selasa, 01 November 2011

Tiga Opsi Sedang Digodok Pemkot Malang, Tiga Investor Lirik Pasar Gadang ---------lead 2 kolom---------------

MALANG, NAGi. Setelah berhasil melakukan revitalisasi Pasar Dinoyo dan Pasar Blimbing walau pun menuai protes dari para pedagang tradisional, kini Pemerintah Kota Malang akan merubah wajah Pasar Induk Gadang (PIG) menjadi lebih tertata dengan baik dan moderen. Tiga investor lirik untuk membangunnya menjadi tiga lantai. Pembangunan menjadi tiga lantai merupakan salah satu opsi dari tiga opsi yang tengah di godok Pemkot Malang.

Wali Kota Malang, Peni Suparto mengatakan, sudah ada tiga investor yang siap untuk membangun PIG menjadi tiga lantai. “Konsepnya tetap akan mempertahankan PIG sebagai pasar tradisional. Dua lantai akan menjadi pasar tradisional, satu lantai lagi akan menjadi bagian dari kompensasi untuk investor,” jelas Peni yang juga Ketua PDIP Kota Malang.

Selanjutnya dikatakan Peni, tahun depan pembangunan PIG akan dimulai. “Sudah ada tiga opsi yang tengah kami bahas. Rencananya, pembangunan PIG tidak akan menggunakan dana APBD, tapi melalui investor yang siap membangunnya,” kata Peni, kepada wartawan di Balai Kota belum lama ini, yang tidak mau menyebut ketiga investor itu, hanya mengatakan satu dari Malang dan dua dari Jakarta.
.
Dijelaskan Peni, tiga opsi yang dibahas adalah selain membangun PIG menjadi tiga lantai, pembangunan PIG akan mengambil sebagian lahan eks Terminal Gadang untuk tempat pedagang PIG II yang akan dipindahkan. Sebagian besar lahan eks Terminal Gadang akan digunakan untuk pembangunan uji kir.
Opsi lainnya, PIG hanya dibangun dua lantai. Lantai II akan ditempati para pedagang dari PIG II yang akan dipindahkan. Luas Lantai II akan mampu menampung semua jumlah pedagang yang ada di PIG II yang berjumlah sekitar 700 pedagang.

Opsi mana yang akan diputuskan, menurut Peni masih akan dikaji kembali. “Sudah ada investor yang siap membangun PIG. Relokasi PIG II memang sudah didorong kalangan anggota DPRD Kota Malang, khususnya Komisi C. Keberadaan PIG II berada di daerah yang akan dibangun jalan lanjutan dari arah Jembatan Kembar Gadang-Bumiayu yang sudah rampung dibangun akhir tahun lalu, melalui anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” ungkap Peni, walau pun jembatan kembar sudah selesai dibangun, sampai saat ini jembatan itu belum dapat dioperasionalkan karena masih terhalang jalan yang belum dibangun di atas lahan PIG II.

Kalau pembangunan PIG dapat dilakukan tanpa menggunakan APBD, maka tanggungan Pemkot Malang hanya untuk membangun jalan terusan dari Jembatan Gadang-Bumiayu yang sudah terbangun. Akses jalan pun akan semakin besar. “Saya tidak mempersoalkan siapa pun yang akan membangunnya. Terpenting, pembangunan PIG bisa menjadikan Pasar Tradisional Gadang dapat lebih bersih dan nyaman bagi pedagang dan masyarakat yang datang ke PIG. Keberadaan pasar tradisional di Kota Malang tetap dapat dipertahankan,” tutur Peni, pasar tradisional itu memiliki banyak keunikan dapat membangun tali silaturahmi yang kuat. Di sana ada proses tawar menawar yang bisa membangun komunikasi, tidak seperti di mal atau supermarket yang harganya langsung tertera dalam barang dan tidak ada proses komunikasi atau tawar menawar. (anik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar