MALANG, NAGi. Polres Kota (Polresta) Malang berhasil menangkap dan menyita 18.600 cukai rokok bekas. Cukai rokok ini, disita dari angkutan Ekspedisi Sato Express, yang dikemudikan Sumantri (50), warga Desa Karangdowo, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Bojonegoro. Paket tersebut ditujukan kepada Kris, warga Jalan Gadang 10 Residence Kav 15. Hingga saat ini, anggota Polresta Malang masih menyelidiki.
Kapolresta Malang, AKBP Agus Salim mengatakan, pihaknya masih periksa sopir dan kernetnya dan sedang diselidiki alamat penerima . Ditemukannya paket cukai rokok bekas ini, tidak terduga. Awalnya petugas melakukan razia kendaraan di Jalan A Yani Utara (depan gerbang masuk perum Graha Kencana). Pemeriksaan lebih teliti dilakukan terhadap mobil box. Meski semua mobil juga diperiksa. Baik plat hitam atau pun kuning. Petugas tidak segan-segan membuka karpet setelah betul-betul tidak menemukan barang-barang mencurigakan.
Dijelaskan AKBP Agus, saat sedang razia inilah, melintas angkutan ekspedisi Nopol L 8081 WE, yang dikemudikan Sumantri. Semula pemeriksaan dilakukan di bagian belakang atau box angkutan. Setelah tidak ditemukan apa-apa, petugas kemudian menutup pintu mobil box, dan beralih melakukan pemeriksaan di bagian depan. “Di bagian depan inilah, kemudian petugas menemukan paket mencurigakan. Paket tersebut di simpan di dashboard depan tempat duduk kernet. Petugas semakin curiga. karena sopir juga tidak tahu isinya.
Petugas pun menyobek bungkus paket itu dan menemukan empat kotak slop rokok yang ternyata berisi cukai bekas. Anggotanya mengetahui itu cukai bekas, karena di bagian belakangnya ada bekas lem,’’ ceritera Perwira Pengendali Razia Kendaraan AKP Sunardi Riyono, ketika mendamping Kapolresta Malang, AKBP Agus Salim. Saat diinterogasi keduanya mengaku sama-sama tidak tahu paketan itu dikirim dari Makasar, siapa yang mengirim keduanya tidak tahu.
Sunardi mengatakan, razia digelar untuk mengantisipasi adanya warga Kota Malang yang hendak berjihat ke Ambon. ‘’Saat ini, kondisi di Ambon sudah cukup kondusif, dan kepada warga jangan sampai terpengaruh atau terprovokasi,” saran Sunardi, peristiwa di Ambon itu hanya karena Lakalantas, bukan yang lain, jadi kita yang berada di luar Ambon jangan berpergian dulu ke sana. (bala/faby)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar