Selasa, 01 November 2011

Pembangunan Embung di Kecamatan Tumpang, Biaya APBN, Melayani 614.000 Ha Sawah

MALANG, NAGi. Terobosan Pemerintah Kabupaten Malang, untuk menanggulangi kekeringan di beberapa tempat, terutama untuk wilayah yang sentara pertanian, kini Dinas Pengairan Kabupaten Malang telah membangun Embung di Desa Malangsuko, Kecamatan Tumpang. Pembangunan ini, dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2010/2011 sebesar Rp 1,380 miliar. Embung ini, memiliki daya tampung volume sebesar 24.000 meter kubik (m3), dan dapat melayani sekitar 614.000 hektar (ha) sawah. Hal ini, untuk mendukung visi-misi Kabupaten Malang, yaitu embung dengan berbasis masyarakat.

Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Malang, Ir Agus Priyanto menjelaskan, pembangunan embung di Desa Malangsuko yang luasnya 0,8 ha dengan kedalaman tiga meter, dikerjakan oleh CV Bintang Bagas Abadi ini, bisa disalurkan ke sawah-sawah beberapa desa di Kecamatan Tumpang yaitu, Desa Tumpang, Desa Bokor, Desa Slamet, dan Desa Sumber Pasir. “Sebelum dibangung tahun 2010 lalu lahan-lahan itu kering ditanami masyarakat tebu dan berapa hektar sawah. Atas usulan sebagian masyarakat agar lokasi itu dimanfaatkan untuk sawah dan tanaman palawijo karena hamparannya luas, dan hanya dinikmati segelintir orang saja,” kata Agus, jeblosan Institut Teknologi Nasional (ITN) Kota Malang, maka pemerintah mengusulkan ke pemerintah pusat agar dibangun embung-embung di lokasi itu.

Selanjutnya dijelaskan Agus, pembangunan embung itu di atas lahan milik Pemerintah Kabupaten Malang. “Setelah kami melakukan survei dan hasilnya dapat dibangun embung untuk melayani masyarakat di sekitar lokasi itu. Ternyata pada musim hujan bisa menampung air hujan sebanyak 24.000 m3, dan dapat mengairi sekitar 614.000 ha, ini sungguh luar biasa karena dapat melayani penduduk di sana,” ujar Agus, mantan Kepala Bidang Pengembangan Konservasi Sumber Daya Air (PKSDA) Dinas Pengairan Kabupaten Malang, sedangkan pembangunan saluran sekunder, tersier digunakan dengan dana APBD, yang sudah diusulkan dalam tahun anggaran 2012 ini bisa disetujui oleh dewan, maka masyarakat di Kecamatan Tumpang tidak lagi mengalami kekurangan air di saat musim kering.

Dikatakan Agus, yang baru menjabat Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Malang Januari 2011 lalu, dengan adanya embung ini, petani yang selama ini hanya memanam padi sawah satu kali saja dalam satu tahu, tetapi kini bisa memanen padi sawah sebanyak tiga kali dalam setahun dan palawijo dua kali dalam setahun. “Pembangunan embung di Desa Malangsuko ini, juga menjadi tempat wisata ramai pengunjung, karena bisa sebagai tempat untuk memancing berbagai jenis ikan air tawar di embung itu,” tutur Agus, kelahiran Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur 52 tahun yang lalu, Dinas Pengairan sudah membangun beberapa embung lainnya di Desa Ringin Singosari, Kecamatan Sumberpucung, dan Kecamatan Ngajum. (bala/faby)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar