PASURUAN, NAGi. Ratusan guru Madrasah di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pasuruan merasah resah dengan molornya pencairan Tunjangan Profesi Pendidikan (TPP). Mereka sejak dinyatakan lulus bersertifikat tahun 2010 dan sudah memenuhui persyaratan, hingga sekarang belum juga menerima uang tersebut.
Menurut Fajar Kustanto salah seorang guru Madrasah Aliyah, ada hal-hal yang mengganjal dan yang menjadi pertanyaan baginya. “Mengapa TPP kami belum juga dicairkan, padahal sudah mendekati akhir tahun anggaran 2011. Lebih aneh lagi, yang ikut sama-sama program sertifikat yang bernaung di bawah payung Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan sudah cair sebelum lembaran, sedangkan kami belum juga,” harap Fajar, kepada Kantor Kemenag Kabupaten Pasuruan bisa memperjuangkan nasip para guru, agar segera mendapatkan TPP.
Kepala Seksi Madrasah Pendidikan dan Agama (Mapenda) Kemenag Kabupaten Pasuruan, Drs H Munif Armuza, MA mengatakan keluhan molornya pencairan TPP, pihaknya sudah berusaha mengklarifikasikan ke Kemenag di Jakarta. “Kami sudah mengirimkan berkas-berkas dan persyaratan, tetapi sampai sekarang belum ada jawaban. Untuk guru yang lolos sertifikasi tahun 2007, 2008, dan 2009 sudah tidak ada masalah lagi, mereka ada sebanyak 324 dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 680 yang Non PNS sudah realiasasi,” jelas Munif, ada perbedaan sehingga lama baru dapat dicairkan
Dikatakan Munif, pada tahun 2010 sangat berbeda ada dua kriteria yaitu mereka yang berstatus guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah-sekolah di bawah naungan Diknas jumlah sebanyak 304 orang, sedangkan kriteria yang kedua adalah guru Madrasah di bawah naungan Kemenag sebanyak 257 orang. “Sudah kami jelaskan kepada guru-guru, keterlambatan pencairan itu, karena masalah dalam proses penetapan Nomor Register Guru (NRG) yang saat ini dalam proses,” kata Munif, di Kemenag bukan hanya mengurus guru-guru dari Kabupaten Pasuruan, tetapi seluruh Indonesia, jadi memakan waktu, dan bersabar pasti akan dicairkan. (nizar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar