Selasa, 24 Mei 2011

Setelah Mangkrak Bertahun-Tahun Pabrik Semen Kupang Produksi Juni 2011

KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR (NTT), NAGi. Setelah mangkrak beberapa tahun tidak beroperasi, kini Manajemen PT Sarana Agra Gemilang (SAG) yang melakukan Kerja Sama Operasional (KSO) dengan PT Semen Kupang, kembali memberi harapan. Perusahaan ini, berjanji segera mengoperasikan Pabrik Semen Kupang Juni 2011 mendatang. Saat ini, masih dalam tahap penyempurnaan mesin untuk yang terakhir.

General Manager (GM) Operasional PT SAG, Ronny Kristianto, mengatakan masalah jadual produksi semen, karena selama ini pihaknya hanya menyampaikan proses rehabilitasi mesin. “Saat ini, pihaknya masih menyempurnakan semua peralatan agar bisa berproduksi secara kontinyu. Kami sementara siapkan seluruh peralatan untuk bisa berproduksi yang kontinyu. Juni ini, wajib ada produk,” ucap Ronny, manajemen sementara melakukan rehabilitasi yang bersamaan dengan ujicoba mesin. Rehabilitasi ini dilakukan sebagai bentuk pembenahan semua mesin yang ada di pabrik.
Ketua Komisi C, DPRD Provinsi NTT, Stanis Tefa, SH, meminta pemerintah untuk meninjau kembali KSO PT Semen Kupang dengan PT SAG. Menurut Stanis melihat perkembangan rehabilitasi PT Semen Kupang yang sampai saat ini, belum ada perkembangan yang signifikan. “DPRD meminta pemerintah untuk meninjau kembali KSO antara PT SK dan SAG. Kita mengharapkan agar perusahaan itu, hidup kembali dan berproduksi,” tegas Stanis, mantan pegawai PT Semen Kupang mengatakan, juga dukung penuh, jika sampai sekarang belum ada tanda-tanda perkembanganya, maka perlu ditinjau kembali KSO. (kp/ade)


Mengalokasikan Dana Rp 70 Miliar,
Bank NTT Bangun 1.000 Rumah untuk Masyarakat MBR

KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR (NTT) NAGi. PT Bank Nusa Tenggara Timur (NTT) akan membangun 1.000 unit rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Bank NTT bekerja sama dengan Real Estate Indonesia (REI) NTT.
Direktur Utama (Dirut) PT Bank NTT, Daniel Tagu Dedo mengatakan, lokasi pembangunan perumahan di Pondok Indah Matani, Penfui Kupang dengan menelan dana sebesar Rp 70 miliar lebih.

Dedo menjelaskan, Bank NTT mengalokasikan dana Rp 70 miliar lebih untuk membangun 1.000 rumah, dan pembangunan rumah itu merupakan kerja sama Bank NTT dan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera), serta Bank NTT bermitra atau bekerja sama dengan DPD REI NTT. “Untuk membangun 1.000 unit rumah tersebut, pihaknya sudah melakukan penandatanganan kerjasama dengan Kemenpera dan Badan Layanan Umum-Pembangunan Perumahan. 1.000 unit rumah itu, mulai dibangun tahun ini. Sedangkan lokasi perumahan akan ditentukan oleh developer,” kata Dedo, pihaknya bangun rumah bagi masyarakat yang belum memiliki rumah, belum pernah dapat bantuan dari pemerintah, dan memiliki penghasilan rendah di bawah Rp 2 juta per bulan.

Dalam rangka persiapan pembangunan perumahan tersebut, pengurus REI NTT dan pejabat Bank NTT meninjau sejumlah perumahan yang dibangun oleh developer atau pengembang di Kota Kupang dan sekitarnya, baru-baru ini. Ikut dalam peninjauan itu, Dirut Bank NTT, Daniel Tagu Dedo, Ketua DPD REI NTT, Bobby Lianto, Sekretaris REI, Feri Bernadus, Kepala Divisi UMKM, Tohab Marbun, sejumlah pejabat Bank NTT dan beberapa pengusaha.

Mereka mengunjungi kompleks perumahan di Alak, Jalur 40 (KPR Maju yang dibangun Pemerintah Kota Kupang), Villa Gloria, PT Lopo Indah Permai, Perumahan Kupang Sejahtera dan Perumahan Pondok Indah Matani. “Kami melakukan kunjungan ini, untuk melihat kesiapan developer/pengembang, dan ternyata semua sudah siap mendukung pembangunan rumah,” tutur Dedo, sementara itu, Bobby Lianto menambahkan, kunjungan tersebut untuk melihat dari dekat kondisi di lapangan serta sebagai tindak lanjut penandatanganan kerjasama REI dan Bank NTT. (kp/ade)

Sebelumnya Sempat di Posisi Keenam,
Satwa Komodo di Peringkat Ketujuh

KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR (NTT) NAGi. Khabar gembira bagi masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), satwa langka Komodo (varanus comodoensis) di Taman Nasional Komodo (TNK) Labuan Bajo, Manggarai Barat saat ini, berada di peringkat ketujuh new seven wonders (tujuh keajaiban dunia baru). Sebelumnya, Komodo di posisi enam.

Hal ini, dikemukakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi NTT, Drs Abraham Klakik, sejak beberapa pekan lalu memang tidak lebih dari 10, dan sempat berada di posisi enam. Bahkan dengan kriteria pemilih di bawah usia 18 tahun, Komodo sempat menempati urutan pertama. Namun, pada pekan lalu posisi Komodo melorot tajam ke posisi 20. Posisi Komodo ini, terjadi ketika New Seven Wonders Foundation selaku penyelenggara vote menggunakan kriteria pertumbuhan cepat atau kecepatan memilih terhadap para kandidat atau vinalis tujuh keajaiban dunia.

Dikatakan Abraham, dengan melihat posisi Komodo yang melorot itu, maka Pemerirntah NTT terus memacu setiap daerah dan warga NTT umumnya, untuk partisipasi dalam voting. Setiap minggu akan ada hasil dari foundation tentang peringkat tujuh keajaiban dunia itu “Proses vote akan berlangsung hingga 11 Nopember 2011 mendatang, sehingga kesempatan masih ada sekitar satu tahun lagi,” ungkap Abraham, berharap semua warga NTT bisa ambil bagian dalam vote,” optimis Abraham, sehingga Komodo kebanggaan masyarakat Indonesia umumnya bisa berhasil masuk ketujuh keajaiban dunia.

Menurut Abraham, masyarakat NTT secara umum masih memiliki kesempatan yang cukup lama untuk melakukan vote. Walau pun, setiap saat ada perubahan kriteria yang dikeluarkan oleh New Seven Wonder Foundation yaitu pengklasifikasian voters. “Kita harus pacu, agar gender lebih aktif lagi untuk voting Komodo, karena sesuai hasil dari penyelenggara untuk Komodo, pemilih wanita memang banyak hanya belum menggunakan hak untuk memilih diri sendiri,” harap Abraham masih berupaya, sehingga posisi kaum gender lebih baik lagi. (kp/ade).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar