Jumat, 27 Mei 2011

Desakan Masyarakat Flores Tidak Terbendung, PAN Konsistensi Dukung Flores Jadi Provinsi Baru

ENDE, NUSA TENGGARA TIMUR (NTT), NAGi. Bergulirnya desakan agar daratan Pulau Flores dan Pulau Lembata (kini terdiri dari delapan kabupaten) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memisahkan diri menjadi provinsi baru sudah tidak terbendung lagi. Desakan dari berbagai elemen masyarakat yang mendiami delapan kabupaten mau pun masyarakat Flores dan Lembata yang tiggal di kota-kota besar di tanah air sudah mengalir ke DPR RI Jakarta sejak reformasi. Satu lagi, dukungan resmi dari Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional (DPW PAN) Provinsi NTT, Eurico Guterres, ketika membuka Musyawarah Daerah (Musda) III PAN Kabupaten Ende, Senin (23/5) baru lalu, menegaskan PAN konsistensi dukung Flores menjadi provinsi baru.

Eurico mengatakan sejak awal bergulirnya wacana pembentukan Provinsi Flores, PAN konsisten mendukung Flores harus menjadi propinsi sendiri. “Jika, Flores menjadi provinsi sendiri saya mengajak masyarakat Flores untuk tidak menolak kehadiran Korem 164 di Ende, karena hal tersebut menjadi salah satu persyaratan terbentuknya sebuah propinsi. Apabila sudah menjadi provinsi, maka akan ada Gubernur, Danrem/Pangdam, Kapolda, Pengadilan Tinggi, dan Kejaksaan Tinggi. Untuk itu, jika dalam perjalanannya terdapat penolakan dari masyarakat terkait kehadiran Konrem dan merasa tanah mereka dirampas,” harap Eurico, maka hal tersebut harus dicarikan penyelesaiannya dan bukan dengan cara menolak kehadiran Korem.

Dikatakan Eurico terkait masalah pembentukan Provinsi Flores, saat ini mungkin menjadi masalah adalah soal penentuan ibu kota provinsinya. Untuk itu, semua pihak menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat Flores untuk menentukan sendiri. “Para tokoh masyarakat, tokoh agama, elit politik, akademisi harus duduk dalam satu menja bundar membahas kabupaten mana yang tepat sebagai ibu kota, karena memilih sebagai ibu kota itu harus di lihat dari segala segi yang menguntungkan,” saran Eurico, antara lain harus di lihat dari segi sejarah, topografis, perputaran ekonomi masyarakat, sosial budaya mana, yang paling unggul di antara kedelapan kabupaten.

Pernyataan dukungan pembentukan Provinsi Flores tersebut juga sempat disampaikan Eurico ketika melakukan kunjungan kerja beberapa tahun silam, secara tegas mengatakan bahwa PAN mendukung penuh pembentukan Provinsi Flores. Wacana pembentukan Provinsi Flores sempat menghangat di tahun 2010, tetapi hingga sekarang terkesan tenggelam. Banyak pihak mempertanyakan sejauhmanakah upaya pemerintah Provinsi NTT saat ini, dalam memperjuangkan pembentukan Provinsi Flores. Sejak bergulirnya wacana tersebut, hampir sejumlah elemen masyarakat, praktisi-praktisi politik dan akademisi mendukung wacana tersebut, tetapi kemudian menghilang wacana tersebut menjelang akhir tahun 2010 hingga saat ini. Pemerintah diharapkan lebih serius dan pro aktif dalam memperjuangkan rencana pembentukan Provinsi Flores.(fp).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar