Selasa, 19 April 2011

HIV/AIDS Kota Batu Nominasi Pelajar Ulama se Jatim Berkumpul Membahas

BATU, NAGi. Penyebaran virus HIV/AIDS di Jawa Timur sudah pada tahap memprihatinkan, sehingga untuk meminalisasi penyebarannya sekitar 42 para Ulama Jawa Timur turun tangan berkumpul di Hotel Metropole, Kota Batu untuk membahasnya. Ternyata, di Kota Batu penyebaran virus mematikan ini, didominasi remaja. Mereka tercatat masih aktif belajar di sekolah atau perguruan tinggi. Tercatat 73 warga menderita, dan dari jumlah tersebut 26 orang telah meninggal dunia, sisanya masih dalam pengawasan Pemkot Batu.
Wakil Walikota Batu, Budiono mengatakan dari jumlah pengindap HIV/AIDS 73 orang, hanya 40,2 persen yang dapat terditeksi. “Walau pun angka penderita di Kota Batu ini, tergolong kecil dibandingkan daerah lain, akibat faktor ketidakterbukaan penderita membuat penyaberan virus ini bisa di luar kendali. Bila satu kasus ditemukan, bisa saja di belakang ada 200 kali lipat kasus serupa,” kata Budiono, mantan Wakil Ketua DPRD Kota Batu, ketika berbicara di acara Sosialisasi Bahaya AIDS di Pondok Jatim, Kota Batu, pekan lalu.
Dikatakan Budiono, di Kota Batu sangat sulit mereka penderita mengaku dirinya kena AIDS. Mereka malu dan memilih menutup diri daripada mendapat pengawasan dari pemerintah. “Penyuluhan terkait kewaspadaan HIV/AIDS agar ditingkatkan, mengingat Kota Batu adalah kota wisata. Tidak menutup kemungkinan Kota Batu menjadi tempat penyebaran HIV/AIDS,” tutur Bodeiono, yang juga Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kota Batu, penyebab terbesar adalah perilaku seks bebas, dan para pengindap AIDS berasal dari keluarga menengah ke atas, sehingga para orangtua wajib memantau perkembangan anak remajanya.
Secara terpisah Achmat Suyanto, koordinator kegiatan dari komunitas peduli AIDS Al Burda Surabaya mengatakan, alim ulama diundang juga berasal dari elemen takmir masjid, guru ngaji, dan remaja masjid. “Diharapkan dengan turunnya ulama, masyarakat mempunyai kesadaran untuk menghindari penyakit berbahaya ini, sehingga dapat membentengi keluarga dengan keimanan,” harap Suyanto, banyak orang beranggapan virus itu ada di lokalisasi, namun sebenarnya ada di sekitar kita.
Data Provinsi Jawa Timur, sejak tahun 1989 hingga 2010 jumlah penderita AIDS mencapai 4.233 orang. Mereka dari berbagai umur, mulai bayi sampai dengan orang tua. Penderita AIDS paling besar pada usia produktif, yakni di antara 25 tahun hingga 29 tahu jumlahnya penderirita sebanyak 1.127 orang, sedangkan untuk bayi sejak lahir hingga empat bulan berjumlah 83 orang. (ari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar